Oleh : Todis Reo Maghi *)
Penyelenggaraan TdF telah usai dan sukses. Kita tentu masih ingat statemen Bupati Ngada yang mempertanyakan legalitas kontribusi dana per kabupaten sebesar 1,5 miliar untuk penyelenggaraan TdF. Hal ini terbukti, pada akhirnya setiap daerah mengeluarkan dana dari APBD bervariasi.
Saya tidak tahu pasti berapa besar dana yang digelontorkan Kabupaten Flores Timur dan Sikka, begitu pun Nagekeo dan Manggarai Timur yang dilewati peserta TdF, namun media Flores Pos pernah memuat pernyataan beberapa Pejabat Resmi bahwa Ende berkontribusi sebesar 1,2 miliar, Manggarai sebesar 700 juta dan Manggarai Barat sebesar 1,6 miliar.
Bagaimana dengan Ngada? Ternyata selaku tuan rumah Etape 3, Pemda Ngada mengeluarkan biaya tidak lebih dari 100 juta yang diperuntukan untuk biaya makan minum sebesar 35 juta serta biaya pembelian cinderamata, sewa kursi dan sewa sanggar sebesar 54 juta.
Mengutip pernyataan Bupati Marianus pada konferensi pers saat menerima rombongan TdF bahwa beliau mendukung TdF namun meminta panitia penyelenggara untuk merencanakan dan membahas secara bersama kegiatan tersebut dengan baik, maka menjadi jelas bahwa pertanyaan Bupati diatas menemukan kebenarannya.
Toh pada akhirnya, meskipun dengan anggaran APBD yang berbeda, masing-masing daerah di Flores telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang baik. Untuk pertanggunjawaban keuangan daerah tentu akan mudah bagi Kabupaten Ngada karena tinggal disesuaikan dengan nomenklatur biaya penerimaan dan pelayanan tamu Pemda.
Kita tidak tahu bagaimana mekanisme pertanggungjawaban keuangan oleh daerah-daerah lain yang pembelanjaannya lebih dari 1 miliar. Dengan demikian, tepat sekali permintaan Bupati Marianus agar penyelenggaraan TdF perlu dievaluasi agar pelaksanaannya di masa mendatang bisa lebih baik lagi terutama soal keuangan daerah yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik pemilik anggaran itu sendiri.
*) Penulis adalah pemerhati pariwisata dan tinggal di Bajawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar