Sabtu, 24 Juni 2017

TdF 2017 Diluncurkan 5 Juli, Etape Ngada Dialihkan ke Nagekeo

 Atlit balap sepeda saat melintas di wilayah Nagekeo. Tampak gunung Ebulobo

DEPOK (Flodarita) - Event balap sepeda internasional, Tour de Flores (TdF) tahun 2017, akan diluncurkan (launching) pada 5 Juli ini di Kementrian Pariwisata Jakarta. Event ini pertama digelar tahun lalu, event international untuk Flores yang dipadu dengan promosi pariwisata Flores itu.

Menteri Pariwisata Arif Yahya akan menandai launching TdF 2017 dengan pemukulan gong, disaksikan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Bupati se-daratan Flores dan Chairman TdF Primus Dorimulu.

Tour de Flores sebagai event pariwisata terinspirasi oleh event sejenis lainnya, seperti Tour de France (sejak 1903), Tour de Singkarak (sejak 2009), dan Tour de Banyuwangi Ijen (sejak 2012), yang sejatinya merupakan event olahraga namun memiliki dampak pariwisata yang luar biasa.

TdF 2017 (event utama) yang akan dilaksanakan 14-19 Juli 2017 terbagi atas 6 Etape berawal dari Larantuka, melewati Maumere, Ende, Mbay (Nagekeo), Borong, Ruteng dan berakhir di Labuan Bajo, menempuh jarak sepanjang 721.5 km. Sementara kegiatan tour ke obyek wisata (destinations touring) dilaksanakan pada 10-13 Juli (pre-race) dan 20-21 Juli (post-race).

Pemerintah Daerah (Pemda) Ngada, di bawah kepemimpinan Bupati Marianus Sae, sosok bupati sensasional di negri ini, telah menolak menjadi tuan rumah etape di event TdF tahun ini, maka itu Pemda Nagekeo bersedia menjadi tuan rumah untuk etape 3 di kota Mbay.

Sumber Flodarita menilai Pemda Ngada tidak punya alasan substansial menolak event TdF karena event ini adalah program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata.

"Saya kagum pada Bupati Ngada Marianus Sae untuk banyak kebijakannya selama dia memimpin Ngada, tapi kali ini saya anggap Bupati Marianus Sae hanya ingin buat sensasi. Pemerintah Pusat setiap tahun beri dana untuk Ngada sekitar Rp500 miliar (untuk biayai APBD). Koq giliran minta partisipasi Rp1,5 miliar saja susah sekali? Ini memalukan. Bupati Marianus Sae justru ciptakan preseden buruk dalam konteks kerja sama program antara pemerintah daerah dan pusat," ujar sumber itu.

Event TdF 2017 ini akan diikuti atlet sepeda internasional, anggota UCI, terdiri dari 20 tim dengan masing-masing tim 10 orang (6 atlet dan 4 pendamping). Total perserta mencapai 200 (tim mancanegara dan nasional).

Peserta internasional berasal dari Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan Australia, yang berasal dari 28 negera.

GERAKAN SEJUTA cangkir KOPI

Sebagai ungkapan terima kasih masyarakat Flores kepada para tamu atlet dan pengunjung dari luar dan dalam negeri pada acara Tour de Flores 2017, akan diadakan secara serentak “Gerakan Sejuta Cangkir Kopi”.

Semua masyarakat bersama-sama meminum kopi dari ujung Flores Timur hingga Manggarai Barat pada jam yang sama di acara penutupan TdF 2017.

Meskipun masyarakat Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Manggarai, dan Borong, tidak ikut menyaksikan acara penutupan, mereka bersama-sama meminum kopi pada pukul 14.00 WIB bersama masyarakat dan seluruh peserta dan tamu yang ada di Manggarai Barat, yang menjadi tempat penutupan acara TdF 2017.

Gerakan Sejuta Cangkir Kopi sekaligus mendorong petani kopi untuk mempersiapkan produksinya untuk memenuhi permintaan pembelian kopi pada Gerakan Sejuta Cangkir kopi.

Sedot Dana Rp179 Miliar

Tour de Flores mampu menarik dana Rp179 miliar ke Flores untuk pembangunan infrastruktur pendukung. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu di Kupang (Kamis 22/6) mengatakan, dana itu antara lain dari Kementerian Perhubungan untuk memasang rambu-rambu dan pembatas jalan senilai Rp70 miliar.

Kementerian Komunikasi dan Informasi mengucurkan Rp68 miliar untuk membangun 32 menara pemancar komunikasi, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengucurkan Rp37 miliar untuk memperbaiki jalan negara dari Larantuka ke Labuan Bajo. TdF 2017 dilaporkan akan menelan dana sekitar Rp4 miliar.

Dampak TdF nyata sekali. Tahun lalu TdF digelar pertama kali pada 19-24 Mei, jumlah turis asing (wisman) tahun lalu naik 15%, wisata nusantara naik 40%, ada direct flight Garuda dari Jakarta ke Labuan Bajo. Penerbangan ke Flores meningkat, jalan-jalan raya di Flores makin baik, demikian papar Chairman TdF Primus Dorimulu di sebuah video.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar