Kamis, 04 Februari 2016

Nury Sybli, Flores & Wedding Ciamik

JAKARTA (Flodarita) - Banyak kawula muda Indonesia terpukau dengan pesona indah pulau Flores berikut budaya dan masyarakat sosialnya.

Nury Sybli, wanita kelahiran Serang, propinsi Banten ini, satu dari sekian banyak yang punya cerita sendiri bagaimana pikiran sexynya telah membuat Flores, terutama budaya tenun ikat, menjadi paling digemari.

Nury Sybli, sosok yang bisa membaur dengan setiap generasi, tentu bisa tampil sebagai duta sekaligus fasilitator, model pengabdian yang membuat dirinya dikenal dan akrab dengan kaum ibu tenun ikat di Flores.

Wanita cantik dan sexy ini lumayan lama berkarya sebagai wartawan kantor berita internasional bernama Reuters, karena itu dia punya wawasan global.

Pengalaman meliput berita di lingkungan istana presiden dan kementerian di era Megawati dan SBY ternyata memaksa mantan wartawan koran ibukota Rakyat Merdeka (Jawa Pos Grup) itu bermetamorfosis, tidak saja di tataran pikiran (mind) tapi juga sikap hidup.

Nury melalui proses tender terpilih menjadi tim fotografer dan penulis buku TENUNKU yang diterbitkan ibu negara (ketika itu) Any Yudhoyono. Nury berkarya sebagai wartawan Rakyat Merdeka medio awal tahun 2001 hingga 2014, lalu pindah ke kantor berita Reuters selama 2014-2010.

Ketika dunia kian digerakkan oleh teknologi (komunikasi/informasi), Nury bersama rekan-rekannya justru mengajak generasi muda kembali kepada kekuatan alam. Back to basic, back to nature, bisa jadi penting agar dunia tidak kehilangan keseimbangan.

Sebagai pemerhati pendidikan, Nury juga giat mengajarkan anak-anak bangsa untuk gemar menulis dan membaca. Banyak anak Indonesia yang melupakan pentingnya tulisan tangan hanya karena menulis saat ini dianggap tidak keren lagi, tulis Nury di laman facebooknya.