Jumat, 20 Oktober 2017

Mimpi bekerja lebih baik

Salma tiba-tiba jadi bahan pergunjingan seluruh warga di kampungnya karena warung makannya penuh sesak di setiap hari selasa, hari pasar di maumbawa, dekat kampungku aewoe. Rumah Salma persis di ujung belakang pasar dan hanya ada satu lorong kecil menuju rumah warungnya.

Makanan di warung itu sederhana dan harga pun terbilang murah. Yang makan di warung Salma dominan pria terutama pria-pria beristri. Beberapa pria muda belum beristri juga ada, termasuk beberapa polisi muda asal bali dan jawa. Ada satu tentara babinsa di aewoe juga rajin nongol di warung Salma.

Berbeda dengan gadis-gadis maumbawa pada umumnya, Salma memilih pakai sarung/kain dan baju ende (baju tak bermotif dan longgar). Salma tak pernah pakai celana jins, apalagi celana pendek.

Suatu hari, tentara babinsa dari aewoe datang ke warung Salma. Sudah sore dan pasar maumbawa sudah tutup. Makanan di warung sudah kosong, Salma kemudian tawarkan kopi segelas. Tentara babinsa itu mengangguk saja. Baru 2-3 kali menyeruput kopi, datanglah 2 polisi muda. Salma tawarkan juga kopi, tapi 2 polisi muda tidak berkenan dan memilih balik badan.

Tentara babinsa menyapa Salma dan banyak bertanya sambil ucapkan kata-kata gombal karena hasratnya sore itu membuncah. Salma hanya tersenyum. Hanya mereka berdua di warung itu. Jika ada yang datang, tentu sudah bisa lihat dari kejauhan.

Tentara babinsa mulai nekat. Saat Salma hendak mencepur gelas kotor, tentara babinsa tiba-tiba memeluk Salma dari belakang. Gelas pun jatuh dan pecah, memecah keheningan, karena Salma berontak keras dan menutup rapat sekwildanya sambil menunduk. Salma berhasil, tidak kecewa karena dia senang sekwildanya tak terjangkau pria nekat itu. Sebelumnya, Salma sudah mengalami lima kali percobaan serupa tapi oleh dua polisi tadi. Maka percobaan tentara babinsa sore itu adalah pengalamannya yang keenam.

Salma jadi pergunjingan hebat, satu tahun berselang, karena gagal menikah dengan pria dari lambo padahal keluarga pria itu sudah bawa belis. Berita yang beredar, pria dari lambo justru yang memilih batalkan pernikahan karena Salma menolak dipeluk saat mereka berpacaran. Salma pun selalu menolak permintaan calon suaminya untuk memakai baju kaos ketat yang dibeli calon suami.

Salma memang sering murung sejak warung nasinya ramai dikunjung, mungkin alami trauma enam kali percobaan dipeluk itu. Tak lama, hanya berselang enam bulan, Salma dipinang pria asal marapokot. Mungkin sama nasib dengan pria dari lambo, pegawai pln dari marapokot itupun mundur, tak lanjutkan rencana menikahi Salma. Konon pegawai pln itu marah-marah karena Salma bersikeras pakai baju ende saat akan hadiri sebuah pesta nikah di tonggurambang.

Cerita Salma kian misterius. Pria-pria yang mengenal dan naksir Salma mulai bertanya, apa gerangan, apa gerangan. Kenapa Salma lebih sering pake baju ende, atau baju lain tapi yang longgar? Tak pernah sekalipun Salma pakai baju kaos atau baju ketat?

Seketika itu pun Salma menghilang dari maumbawa. Ada yang bercerita jika Salma sudah punya suami dan tinggal di papua dan punya anak empat orang. Suami Salma adalah tetangganya sendiri, rumah orangtua suami persis di belakang warung Salma.

Suami Salma (bernama Luiz) adalah teman bermain saat kecil hingga SMP. Luiz memang naksir berat Salma ketika Salma duduk di bangku kelas 1 SMP. Luiz merantau ke papua, ikut kakaknya, setelah tamat SMA.

Orangtua Luiz banyak bercerita tentang Salma saat Luiz telpon via hape. Dan Luiz hanya ingin telp mamanya di maumbawa jika ingin tahu tentang Salma.

Salma kaget sekali saat mama Luiz serahkan hape ke Salma karena Luiz ingin bicara langsung. Salma tampak gembira, sesaat kemurungan di wajah dan hatinya sirna. Luiz, nama yang indah, pria tampan, temanku sendiri, suruh saya libur dengannya di papua, demikian Salma bergumam.

Tak hanya berlibur. Salma terus menetap di papua dan menikah dengan Luiz. Mama Luiz bahagia tiada tara karena Luiz menikah dengan wanita yang dia ingingkan sejak Salma masih di bangku SD. Mama Luiz jatuh cinta pada Salma karena Salma itu anak yang rajin, sederhana, dan jujur.

Mama Luiz memeluk erat Luiz saat pernikahan di papua karena tak menyangka Luiz mau nikah dengan Salma meski Salma bukan wanita yang sempurna, terutama bagian sekwilda. Salma pernah terserang kanker ganas saat tamat SMP, maka satu (gunung) mutiara harus copot (meletus) dari sekwildanya, akibat diamputasi oleh dokter. 

END

note: ini bukan cerpen atau cerita imajinasi, tetapi cerita dari sebuah mimpi. Memang mimpi (itu) selalu bekerja lebih bagus, dibanding karya-karya nyata yang kita lakoni setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar