DEPOK (Flodarita) - Tidak sulit bagi Kopi Flores untuk pecahkan Rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) karena memang Gerakan Sejuta Cangkir Kopi Flores (GSCKF) ini bersanding bersama Tour de Flores, lomba balap sepeda dunia, satu-satunya event internasional yang digelar di pulau mirip kalajengking itu.
Rekor Kopi Flores ini ditoreh pada Rabu (19 Juli 2017) dimana lebih dari 1.890.000 kompak minum kopi Flores pada pukul 2-4 sore waktu Indonesia tengah (WIT). Sementara jumlah populasi warga Flores saat ini mencapai 2,5 juta lebih. Rekor Muri sebelumnya diraih Kopi Aceh yang hanya mencatat 50,000 jumlah penyeduk air hitam pahit beraroma itu.
Koordinator Umum GSCKF Irjan Buu Lorensius didaulat sebagai wakil komunitas masyarakat kopi Flores dan MURI memberinya penghargaan karena sukses membuktikan pencapaian fantastis ini. MURI kemudian prediksi, butuh waktu 10 tahun untuk patahkan Rekor Kopi Flores.
Acara penyerahan piagam Rekor MURI Gerakan Sejuta Cangkir Kopi Flores (GSCKF) berlangsung di halaman utama kantor Bupati Manggarai Barat.
Peran teknologi, handphone dan perangkat jejaring sosial di dalamnya, memudahkan Irjan terkoneksi dengan jutaan insan penikmat kopi Flores hanya dalam kurung waktu 10 hari, butuh 13-14 jam kerja setiap hari.
Irjan, pemuda NTT yang baru saja balik dari Qatar (Timur Tengah) ini penuh semangat mencari dukungan seluruh Bupati di Flores (8 Kabupaten), Dinas Pertanian & Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Humas, Infokom, Asosiasi Kopi, koperasi dan kedai kopi yang tersebar di seluruh pulau Flores, dan kelompok masyarakat penikmat kopi.